Tuesday, May 02, 2006

Pesan Singkat dari Batam (1)

Sebuah percakapan SMS antara seorang anak yang harus menjalani hukuman di LP, kepada ayah dan kerabatnya

Marim Purba sesaat setelah tiba di LP Batu Anam P.Siantar


Pengantar
Awal Desember tahun lalu, Marim, anak kedua dari 7 putera-puteri saya, memutuskan untuk mematuhi hukum, yakni menjalani hukuman penjara 2 tahun yang dijatuhkan oleh Mahkamah Agung setelah membatalkan keputusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang menjatuhkan vonniis bebas murni (vrijspraak). Sebelum berangkat dari Jakarta ke Pematangsiantar untuk menjalani hukumannya, Marim mendatangi kami orangtuanya yang saat itu tinggal di Rusun Benhil II Jl. Penjernihan. Jakarta. Setelah memeluk ibunya, dia berangkat menuju Bandara Soekarno-Hatta. Dari Bandara, melalui sms Marim memberitahukan bahwa keberangkatannya ke Pematangsiantar tidak diberitahu kepada siapapun kecuali kami. Saya maklum karena saya tahu, hal itu dilakukannya untuk menghindarkan penangkapan polisi (dari Polres Pematangsiantar).

Beberapa bulan sebelumnya Polres mengumumkan bahwa Marim termasuk 'orang yang dicari', katanya berkaitan dalam vonnis MA atas perkara yang dihadapi Marim, padahal Keputusan Mahkamah Agung belum dikirim ke Pengadilan Negeri Pematangsiantar. Setelah mendapat informasi bahwa Keputusan Mahkamah Agung sudah diterima oleh Pengadilan Negeri dan sudah disampaikan kepada Kejaksaan, Marim memutuskan datang sendiri kepada Kejaksaan. Tapi karena Kepolisian konon menginginkan terjadinya 'penangkapan', mungkin demi popularitas murahan, Marim sengaja menghindar. Melalui sms, Marim kemudian memberitahu bahwa dia terbang dari Jakarta menuju Pekanbaru. Dari sana dengan mobil menuju Pematangsiantar. Dengan didampingi Pengacaranya, tanpa gembar gembor, Marim langsung menghadap ke Kejaksaan, dan dari sana dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan Pematangsiantar yang terletak di Batuonom (Batuenam, Km-6) jalan Pematangsiantar-Perdagangan.

Bagi orang kebanyakan, termasuk isteri saya, ibunya Marim, 'penjara' adalah tempat yang menyeramkan. Karena itu isteri saya sangat cemas. Air matanya berderai setiap dia berdoa untuk anaknya. Marim rupanya menyadari hal itu. Karena itu, melalui sms Marim selalu 'lapor' keadaannya kepada kami, Bapa dan Ibunya. Berkat sms tersebut, lambat laun kecemasan isteri saya sirna. Keluarga lainnya juga pasti sangat cemas. Walaupun sudah lama beredar kabar tentang vonnis Mahkamah Agung yang menghukum Marim 2 tahun penjara, mereka masih berharap kabar tersebut tidak benar.... karena menurut pandangan mereka tidak mungkin terjadi, dan dirasakan tidak adil. Mereka yakin, vonnis bebas murni yang dijatuhkan Pengadilan Negeri lebih adil dibandingkan keputusan Mahkamah Agung.

Hal yang sama pasti dirasakan oleh para pengihut atau pemuja Marim. Karena itu saya pernah mengemukakan kepada Marim keyakinan saya bahwa seandainya Marim mau memberitahukan kedatangannya ke Pematangsiantar untuk menjalani hukumannya, pasti ribuan, bahkan puluhan ribu orang akan mengantarnya ke LP. Walaupun Marim juga yakin akan banyak massa dengan spontanitas mau mengaraknya menuju LP, Marim memilih untuk secara diam-diam istilahnya keep silent pergi ke LP.

Untuk menghilangkan kecemasan keluarga dekat kami, atas izin Marim saya meneruskan sms Marim kepada sanak saudara yang paling dekat saja.... dengan pesan keep silent. Kemudian, untuk menghemat biaya sms, penyampaian sms dilakukan melalui e-mail. Setiap terkumpul beberapa sms (yang saya copy dari Communicator), saya kirimkan melalui e-mail. Judul (subject)nya adalah Pesan Singkat dari Batam. Nama Batam saya pilih untuk kata ganti LP, karena LP terletak di Batu-Enam. Nama Marim sengaja saya cut, dengan harapan Marim tidak "dengan sengaja terlibat/melibatkan diri" seandainya sms bocor. Balasan sms atau e-mail, saya teruskan (forward) ke Marim dengan harapan dapat dijadikan dukungan moril baginya.

Keluarga Mansen Purba berfoto di depan rumah dinas Walikota P.Siantar. Para pria yang berdiri adalah putra Mansen (ditambah satu orang menantu) Mereka berjajar menurut urutan kelahiran. Marim nomor dua dari kiri

Sms (=pesan singkat) maupun e-mail beredar di kalangan terbatas. Yakni anak kami (dengan nama panggilan): Sendi (di Bogor), Marim sendiri (dengan nama singkatan MP2, karena nama singkatan saya MP1), Ikhtus (di Pematangsiantar), Lydia (di Medan), Opal (di Pematangsiantar), Niko (di Jakarta), Wawan (di Pematangsiantar). Juga adik saya, Dr. Sarmedi (di Pematangsiantar) yang mereka panggil Bapatongan/Tongah (=paman) serta puterinya Christina (di Bali). Dan putera-puteri abang saya, almarhum Saralen, yakni yang dipanggil Pia, Ivan. Ada juga Amboru (=tante)nya bernama Ruliah. Dan nama-nama lainnya.

Belakangan ini Pesan Singkat dari Batam tampaknya semakin jarang. Mungkin Marim tidak sempat lagi karena waktunya sudah tersita oleh kesibukannya selaku 'warga binaan' di LP (yang 'saling membina' dengan rekannya) dan 'menerima tamu'. Mungkin juga karena masing-masing kami sudah langsung mengunjungi Marim di LP (atau saling berhubungan dengan berbagai cara). Atau mungkin juga karena sudah ada 'Surat dari Enggang10', bulletin yang diterbitkan Marim 'untuk kalangan sendiri warga binaan' (yang kemudian bocorannya dapat kami baca dan diedarkan melalui e-mail). Karena itu 'Pesan Singkat dari Batam' saya 'simpan' di blog ini. Saya yakin dengan 'pesan singkat' Marim yang mengatakan: 'Hanya orang cerdik pandai yang suka baca blog orang, dan mereka yang cerdik pandai setidaknya nggak 'usil' mempermasalahkan adanya produk tulisan dari Batam. Justru menarik jika dipublish ketika aku di LP, agar responnya lebih orisinil ..'

Diatei tupa ma, (syukur kepada Tuhan.

Mansen Purba

Berikut ini Salinan Pesan Singkat dari Batam
02/12/05 20:54:42
Akhirnya aku ke Lapas jam 12.15. Ttd BAP dgn Jaksa di Lapas. Ngobrol dgn staf Lapas sampai sore (sementara Grace pulang siapkan barang yg kubutuhkan). Masuk ruang sel jam 19.00. Ruang panjang 6 m lebar 3 m. Aku sendirian (fasilitas khusus). 2 m di ujung, bak mandi dan wc, lebar 1 m jalur jalan dan sisa 2 m ( x 4 m) bangsal dari semen alas busa tipis, inilah tempat tidur terbesar yang penah kupakai. HP kuselundupkan dan pakai diam-diam. Ternyata nyaman koq. Besok aku sudah punya beberapa pengikut baru. Tuhan itu baik. Tx.
Mansen:
Ya, Tuhan itu baik... Apa smsnya sudah boleh kuedit dan forward ke adik2mu? Tentu tanpa sebut sumber... Haraplah slalu dan percaya Tuhan itu baik. GBU
21:25:60:
Ok. Do the best.
Mansen:
(Forward dari Batam, 02/12/05, sudah di-cut dari 4 sms) akhirnya aku ke lapas jam 12.15. dgn jaksa, ngobrol dgn staf lapas sampai sore. masuk ruang sel jam 19.00, 6x3m aku sendirian, ternyata nyaman koq. besok aku sudah punya beberapa pengikut baru... Tuhan itu baik. tx.
Sarmedi:
Puji Tuhan kita masih ditemaniNya. Dalam situasi begini sering kita lupa bhw yg paling menderita adalah ibunya, bapanya, melebihi derita isterinya. Doa kami menyertai kalian semua.
Mansen > Sarmedi:
Ya. Puji Tuhan kita masih (tetap) ditemaniNya. Terimakasih atas doa kalian semua. Sejak awal saya mau (dan minta dia juga mau) pikul salib, karena Yesus juga mau. Bedanya, Yesus diarak mikul salib, dia milih keep silent (konon strategi PK).
Sendi:
T’kasih inf-nya. Sms Bapa masuk aku lg ngobrol dg T’Medi, A’Meni dan Ophal. Rcn bsk kami mau kunjungi...(cut)..
Mansen > Sendi:
Baiknya jangan demontratif (maunya dia, keep; silent), jangan besok. Jika bisa diatur kalian ikut kebaktian minggu mereka... (cc Tongah)
Lydia:
Trus kpn PKnya dimskkan? Bs nggak trus diproses? ...(cut)..blh bw hp? Bs nggak kt hubungi?
Mansen > Lydia:
Sabar... PKnya akan dimskkan, akan diproses, tapi keep silent... Orang Batam gak blh bw hp tapi Bapa bisa hubungi. atas accnya kuforward pesan tadi. Doa lebih canggih drpd hp.
Niko:
Pak, trimakasih utk britanya. Mudah mbayangkannya situasinya tapi ckp sulit utk mbayangkan bgmn perasaan yb brkecamuk saat harus menerima dan ‘memikul salib’. Kami dukung dia, agar ...(cut)..dikuatkan utk menghadapi ini. Aku percaya Tuhan akan jaga dia bahkan akan mbrikan hikmat yg tdk bisa kita dptkan. Yusuf, Daniel, Paulus, Petrus sdh mbuktikan semua itu saat mrk dipenjara utk keslhan yang tdk pernah dilakukan. Smoga prjuangan utk PK bisa berhasil. Utk Bp&Mm jg hrs kuat agar tdk menambah beban pikiran ...(cut).. Kita brserah kepadaNya .. haleluya.
Mansen > Niko:
Amin. trima kasih. Bapa bangga dia bersaksi dari Batam ‘Tuhan itu baik’. Doakan dia kuat ‘memikul salib’nya/kita, dan yakin akan janjiNya, salibnya ringan.
03/12/05
Rusun > Batam:
Apa kabar? Forward dari Bgr: Slmt pagi. Aku baru baca sms pagi ini. Kami bersyukur keadaannya cukup nyaman. Banyak sekali yang kami dapatkan selama ...(cut).. di rumah, sukacita, kasih dan banyak lagi. Kami kehilangan dan anak2 tdk habis2nya cerita Tongahnya. Anak2 sehat semua. Tuhan memberkati dan menyertai.
03/12/05 21:45:16
Tadi mlm tidur tak nyenyak, mungkin karena ‘penyesuaian’ karena dingin menusuk tulang dan karena nyamuk. Hari ini masuk perlengkapan tambahan, berikut bahan bangunan (kasa nyamuk, cat tembok, asbes, slot pintu, semua belum dipasang). Aku dpt pembantu 2 napi (cuci, isi air, dll). Tamuku hari ini 50 orang dari pagi sampai malam cuma terima tamu. Yang penting hari ini Rainer sdh dtg.... besok mau ikut kebaktian, bicarakan Natal, bicarakan program menulis, dan ... terima tamu. GBU.
21:52:30
Lagi-lagi aku ‘diganggu’. Beberapa napi datang u/ ngobrol, umumnya orang Simalungun. ada kasus narkoba dan juga pembunuhan ‘begu ganjang’. Warga Simalungun sekitar 150 dari 688 orang. kapasitas Lapas 500 orang. Barusan anaknya imal raya (kasus narkoba) dtg antar nasi goreng. Walau nggak makam malam terpaksa kuterima... Semua pesannya sama: ‘kalau ada keperluan jgn segan-segan, kami siap membantu’, katanya. Agaknya pengikutku akan bertambah tiap hari.
04/12/05
Sarmedi:
Ada foto Marim di Lapas saya kirim ke emailmu.
(E-mail: Halo Mansen, halo Kaha, nokkan domma irohi hanami lapas. Marminggu hanami ijai anjaha menyamar songon petugas GKPS. Hape HKBP do marhorin sadari on anjaha GKPS lang dong ibagas roster tahunan. Gabe ihatahon hanami ase margabung ma rap pakon HKBP. Sanggah das hanami i aula ianan parmingguan domma ijai Marim. Rap hanami pakon Menni, makkela Jendi. Jordi pe gabung homa ai domma parlobei ia ijai paimahon iruang tunggu. Habis parmingguan marsahap-sahapi hanami i ruang tunggu. Siang roh parmaen pk. Reiner. Ai HUT ni parmaen homa sadarion. Hudidah dear do kesehatanni Marim -ibagas pardagingon, pikkiran pakonpartonduyon- gabe malas do uhur. Ijon hukirim fotoni i parmingguan. Parmaen pakon Reiner pe gembira do hudidah, tabah ibagas keadaan on. I Posmetro sadarion dear do pemberitaan pasal Marim, sebagai orang yang berjiwa besar, tabah dan memberikan pelajaran politik dan hukum kepada masyarakat. Sarmedi
04/12/05 19:20:25
bangun pagi aku kebaktian bersama napi lain, dilayani hkbp. ternyata ikut ibadah tongah medi (gertrud sumbangkan buku-buku, kertas dan pulpen), sarmenni, oppung damanik, jordi dan dariua. seterusnya msh banyak tamu. grace (hari ini ulang tahun) dan rainer dtg lagi, sampai sore.. malam ini perlengkapanku sdh memadai, dan sebelum tidur aku berhasil membunuh... dua kecoa yg menyerang ke arah bantal.. GBU.
05/12/05 11:21:32
OK. Lanjutkan tugas di REI. Sempatkan kembali ke Medan, beri pikiran soal PK. Tx.
19:31:02
Telah meninggal dunia Tulang Banner / Manio (Bpk Bonard Jalan Tinta), jam 12 siang di Bekasi. Info dr Tante Leny (Titin Panggabean).
19:44:14
bangun pagi aku ke dapan, rupanya para staf butuh teman diskusi. cuma sebentar, aku gabung dgn para cina napi narkoba, ngobrol, dan mereka siap bantu masak mie atau kopi atau apa saja, setelah itu aku pasang kasa nyamuk, mencat dinding oranye/cream dan asbes warna biru. siang diskusi dgn pan. natal dan aku janji akan ‘tanduk’ wako minta nasi kotak 900 kotak. grace/rainer dtg. walau situasi begiri rainer (sdg ulangan semester) janji capai 5 besar. sore rumanja dan sib serta pdt dari jkt datang. ngobrol sampai malam... besok aku mau pasang karpet plastik, pijit, terima tamu, dan sore main sepakbola... rupanya sibuk sekali disini.
06/12/05 19:48:28
Hari ini diteruskan mencat kamar. Tamu mkin beragam (Rektor USI, Jaksa, Pendeta, Dosen STT, Pers, dll). Staf Lapas rapat bikin kebijakan baru yg represif dan Napi bisik-bisik sampaikan aspirasi dan minta untukkuperjuangkan. Sore ini aku makin ‘hidup’ karena bisa main pingpong 6 set (tak ada lawan yang sepadan) lalu lanjut main sepakbola 15 menit. Grupku kalah taruhan 10 ribu. Aku mau tidur, sebab katanya besok Kel. Pasar Horas mau datang juga Laurimba Saragih, dkk... Good night.
Mama senyum kau kalah 10 rb. Mama kembali ke rusun tadi siang tetelah tadi malam nemanin niko di RS, opname karena panasnya gak mau turun. Tadi pagi sudah normal. Mama bilang Niko bayar 50rb/malam. RSnya kayak hotel (diluar 50rb dibayar CCola..) Tiap smsmu kufwrd ke Niko. Mama minta agar fwrd juga ke Bogor. Good night.
20:39:43
aku hanya sms ke bapa/mama, dan setelahnya kuhapus, sms-ku boleh dicatat atau diteruskan ke yg lain. prinsipnya napi tak boleh bawa hp. tapi ‘bocoran’ rapat kalapas dgn staf tadi pagi bahwa ‘mp’ tak boleh disentuh siapapun,’ tapi aku nggak mau terlihat istimewa di depan ‘kolega’ku. aku kalah 10 ribu tapi yg bayar cinadi ruang 8 (aku di ruang 10), si kwanhok hoa, yg divonis 18 thn karena narkoba dan senjata api... grup cina di dua ruangan yg siapkan aku sarapan tiap pagi...
20:47:03
Malam ini, sama seperti beberapa malam sebelumnya, dari ruang gelap blok yg dekat dan blok di kejauhan, terdengar sayup-sayup ratapan tulus anak desa, ‘mandoding’ sendu beberapa ayat Haleluya, dan ‘inggou’ nyanyian rakyat Simalungun. Nyanyian sedih ‘anak hilang’ bangsa pilihan Yesus yg selama bertahun-tahun menjadi obsesi dan perjuanganku... Mereka membutuhkan tegur sapa GKPS. Salam. (...cut...) INI SMS-KU KEMARIN MALAMKE ...(cut)...DAN PIMP. PUSAT HARI INI LANGSUNG RAPAT UNTUK BIKIN NATAL DI LAPAS...

(Bersambung)

1 Comments:

At 8:39 PM, Blogger Eben Ezer Siadari said...

Om Mansen,
Ini benar-benar percakapan yang mengharukan. Juga mencerahkan bahwa manusia selalu bisa lebih besar dan mulia dari yang ia bayangkan. Selama ada harapan pada dirinya dan selama ia menghadapkan wajahnya kepada si pemberi harapan itu.

Semoga panjang umur, Om

 

Post a Comment

<< Home